Ketika beternak Kacer akan lebih efektif jika kita meloloh sendiri piyik/anakannya. Tujuannya untuk mempercepat agar indukan Kacer segera bertelur lagi karena biasanya sekitar 7-12 hari setelah piyiknya kita ambil, induk Kacer telah siap untuk bertelur lagi. Selain itu jika kita loloh sendiri, piyik/anakan Kacer akan lebih jinak dan lebih cepat gacor nantinya.
Idealnya piyik/anakan Kacer di ambil/di panen pada usia 7-10 hari setelah menetas. Alasannya karena jika piyik/anakan Kacer dipisahkan dari induknya pada usia kurang dari 7 hari akan sangat beresiko dan sulit untuk diloloh karena kondisinya masih sangat lemah.
Sedangkan jika kita mengambil piyik/anakan Kacer setelah berusia lebih dari 10 hari, maka kita akan kesulitan untuk melolohnya karena piyik/anakan Kacer tersebut sudah mulai aktif dan mengenali induknya yang selalu memberikan makanan.
Piyik/anakan Kacer yang telah dipisahkan dari induknya tesebut bisa ditempatkan didalam kotak kayu atau kardus yang didalamnya diberikan bolam lampu sebagai penghangat.
Jangan lupa untuk melapisi bagian dasar kotak kayu dengan bahan yang sama pada sarang tempat bertelur dan mengeram. Agar piyik/anakan Kacer lebih nyaman sebaiknya pada bagian atas sarang barunya ditambahkan kapas atau kain yang lembut.
Pakan untuk meloloh piyik/anakan Kacer:
• Untuk hari pertama, piyik/anakan Kacer cukup diberikan kroto segar yang telah dibersihkan dari kotoran dan semut-semutnya. Basahi kroto dengan air hangat terlebih dulu sebelum dilolohkan agar lebih mudah ditelan oleh piyik/anakan Kacer.
Suapi piyik/anakan Kacer sedikit demi sedikit menggunakan supit atau alat lainnya untuk membantu memudahkan kita untuk melolohnya. Kroto mulai diberikan mulai jam 6 pagi sampai jam 6 sore dengan jeda pemberian -+ 1 jam sekali.
• Pada hari ke-2 atau setelah piyik/anakan Kacer berusia 8 hari, kita bisa menambahkan voer basah sebagai campuran kroto. Setelah sehari hanya diloloh kroto, pada hari ke-8 kita bisa mengkombinasikan menu pakannya, yaitu kroto dicampur voer basah yang halus. Pada tahap ini campuran voernya cukup sedikit saja yaitu 70% kroto dan 30% voer. Adonan kroto dan voer dibuat hanya untuk sekali meloloh saja agar tidak basi.
• Setelah piyik/anakan Kacer berusia 15 hari, porsi campurannya ditambah menjadi 50% voer dan 50% kroto.
• Setelah anakan Kacer berusia 21 hari baru boleh diberikan jangkrik kecil yang dipotong kaki dan kepalanya atau bagian perut jangkrik saja. Jangan diberikan ulat hongkong atau ulat kandang karena sulit dicerna.
Setelah anakan Kacer mulai terbiasa mengkonsumsi potongan perut jangkrik, kita bisa mulai memberikan jangkrik utuh yang dibuang kaki belakangnya dan dipencet kepalanya. Berikan jangkrik menggunakan lidi atau supit untuk mengantisipasi agar anakan Kacer nantinya tidak kolokan (manja).
• Setelah berusia 30 hari, anakan Kacer bisa dipindahkan ke kandang gantung (kandang harian) dipisahkan dengan anakan lainnya. Tapi pada bagian dasar sangkar tetap diberikan bahan yang sama dengan sarangnya.
Agar piyik/anakan Kacer belajar melompat dan bertengger, sebaiknya kandangnya dilengkapi dengan 2 tangkringan bersusun/bertingkat menggunakan kayu yang bertekstur kasar seperti kayu asam agar piyik/anakan Kacer tidak mudah terpeleset ketika melompat dan bertengger.
Baca juga:
Cara mudah membuat Kacer menjadi gacor
Tips lengkap perawatan anakan Murai Batu
Cara meloloh anakan Lovebird yang benar
Demikian sedikit informasi tentang "Cara merawat dan meloloh piyik/anakan Kacer". Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih