Friday, March 6, 2020

Cara mengobati Murai Batu kena tetelo dengan ramuan tradisional

(Ilustrasi Murai Batu kena tetelo)

Penyakit tetelo adalah jenis penyakit yang sering menyerang unggas seperti ayam, itik, mentok, merpati dan burung, termasuk Murai Batu (MB). Salah satu ciri khas dari penyakit tetelo adalah kepala memutar, leher terpelintir, dan kaki lemas sempoyongan sampai lumpuh.

Penyakit tetelo disebabkan karena virus atau bakteri yang menyerang organ keseimbangan burung sehingga menjadi lemas, sempoyongan dan berputar-putar. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga kebersihan kandang, pakan dan juga air minum Murai Batu. Selain itu, Murai Batu juga harus rutin dijemur.

Selain virus dan bakteri, jamur juga bisa menjadi penyebab berbagai penyakit pada burung Murai Batu. Untuk itu kita harus menjaga agar kandang burung selalu bersih dan tidak lembab, sehingga jamur dan bakteri tidak bisa tumbuh.

Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah asupan nutrisi agar Murai Batu memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap serangan penyakit. Oleh karena itu kita harus memberikan jenis pakan yang bernutrisi dan juga pakan alami sebagai extra fooding (EF) dalam porsi yang cukup.

Murai Batu yang terkena penyakit tetelo akan menunjukkan beberapa gejala, antara lain: burung yang biasanya aktif dan gacor tiba-tiba menjadi lesu, tidak mau bunyi dan tidak mau makan. Jika tidak segera ditangani burung akan semakin lemas dan tidak bisa nangkring bahkan bisa mati.

Ciri-ciri yang paling umum terjadi pada Murai Batu yang terserang penyakit tetelo yaitu burung tiba-tiba jatuh kelantai kandang dan sempoyongan bahkan tidak bisa berdiri, tapi matanya masih terbuka seperti burung yang sehat. Sering kali burung juga mengalami kejang-kejang.

Gejala awal penyakit tetelo pada Mura Batu (MB):

• Burung lebih banyak diam ditangkringan dan tidak mau makan.

• Burung tampak sering membuka paruh dan sayapnya agak turun kebawah.

• Burung terlihat sering memutar-mutarkan kepala dan tubuhnya secara tidak normal.

• Mata tampak sayu, nyekukruk tidak bergairah dan tubuhnya terkadang mengalami tremor atau gemetar seperti kedinginan.

• Pada bagian leher terlihat membengkak dan kotorannya terlihat encer berwarna putih.

Cara mengobati penyakit tetelo pada Murai Batu:

Ada beberapa cara untuk mengobati penyakit tetelo, bisa menggunakan obat-obatan dari bahan alami ataupun bahan kimia. Tapi selain diberikan obat, hal terpenting yang harus dilakukan adalah meyuapi atau meloloh Murai Batu yang terkena tetelo agar tidak semakin lemas dan bisa bertahan hidup. Burung harus dipaksa untuk makan dengan cara diloloh karena jika tidak diloloh, burung akan semakin lemas dan bisa mati karena tidak mau makan.

Penanganan awal yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit tetelo yaitu dengan cara memberikan larutan air gula hangat untuk memberikan tenaga pada burung.

Selain itu kita juga bisa memberikan campuran voer, susu bubuk dan madu asli yang dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil untuk dilolohkan pada burung. Lolohkan juga jangkrik dan kroto sebagai extra fooding (EF) agar burung tetap bertenaga.

Untuk pengobatannya kita bisa menggunakan obat anti saraf yang banyak dijual di kios-kios pakan burung. Teteskan langsung ke dalam paruh burung sesuai petunjuk yang ada pada kemasannya.

Murai Batu yang terserang penyakit tetelo sebaiknya jangan dimandikan dulu sampai burung benar-benar sembuh. Selain itu, kandangnya juga harus rutin dibersihkan agar terhindar dari virus dan bakteri penyebab penyakit.

Cara mengobati tetelo dengan obat alami:

Ada beberapa obat tradisional yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit tetelo pada Murai Batu, antara lain:

1. Siapkan daun pepaya, temu ireng, temulawak, kulit bawang putih, kulit bawang merah, daun teh, daun salam, dan daun singkong
Tidak ada takaran untuk bahan-bahan di atas, karena sifatnya seperti jamu godokan. Jadi silahkan gunakan seperlunya.

Cara membuatnya:

Semua bahan tersebut di iris tipis-tipis, kemudian masukkan ke dalam panci berisi air lalu direbus sampai mendidih.

Setelah airnya mendidih, matikan kompor dan diamkan ramuan tersebut selama beberapa saat sampai airnya menjadi hangat-hangat kuku.

Saring air rebusannya tapi sebaiknya ampasnya jangan dibuang karena masih bisa dimanfaatkan untuk campuran pakan basah pada itik, ayam dan mentok. Ampas ramuan juga bisa dikeringkan untuk dicampur dengan voer burung. Ampas ini juga dapat membantu mencegah burung dari berbagai penyakit akibat virus dan bakteri, termasuk tetelo dan flu burung.

Cara pakai:

Teteskan air ramuan langsung ke dalam paruh burung dengan dosis 1 sendok makan. Untuk pencegahan agar burung tidak terkena penyakit pada musim pancaroba, ramuan ini bisa berikan setiap 2 - 3 hari sekali. Pada musim kemarau, ramuan ini bisa diberikan 1 atau 2 minggu sekali.

2. Siapkan madu murni, kencur, kunyit, kuning telur ayam kampung, kunci dan ubi teki.
Resep ini juga tidak ada takaran pastinya, silahkan gunakan seperlunya.

Cara membuatnya:

Semua bahan di atas (kecuali madu) dicuci bersih, kemudian kupas kulitnya dan ditumbuk sampai halus dan tercampur rata.

Setelah tercampur rata, kemudian tambahkan madu murni dan dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil sebesar kacang hijau.

Cara pakai:

Untuk pencegahan, berikan 1 butir ramuan tersebut 2 - 3 hari sekali selama musim pancaroba. Untuk pencegahan pada musim kemarau, cukup berikan 1 butir ramuan setiap 1 atau 2 minggu sekali.

Untuk pengobatan, berikan 1 butir ramuan tersebut sehari sekali selama 3 hari berturut-turut atau sampai sembuh.

3. Siapkan daun pepaya tua tapi yang belum menguning.

Cara membuatnya:

Iris daun pepaya menjadi potongan kecil-kecil, kemudian letakkan didalam mangkok. Tambahkan air matang sebanyak 100 ml ke dalam mangkok tersebut lalu remas-remas daun pepaya sampai airnya berwarna hijau pekat kemudian saring dan ambil airnya saja.

Cara pakai:

Untuk pengobatan, teteskan air perasan daun pepaya langsung kedalam paruh burung sebanyak 1 sendok makan 3× sehari selama 2 hari berturu-turut. Pada hari ketiga, dosis pemberian dikurangi menjadi 2× sehari sampai sembuh.

Murai Batu yang terkena tetelo bisa kembali sembuh total asalkan ditangani dengan baik dan benar.

Obat dan ramuan tradisional di atas juga bisa digunakan untuk mengobati tetelo pada burung kicau jenis lain dan jenis unggas lain.

Baca juga:




Demikian sedikit informasi tentang cara mengobati Murai Batu kena tetelo dengan ramuan tradisional. Untuk informasi lain seputar Murai Batu, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih