Monday, January 20, 2020

Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba

Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba -Assalamualaikum Hallo sahabat semua pecinta Balad Gacor, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel BURUNG HANTU, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba
link : Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba

Baca juga


Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba


(Burung Hantu Tyto Alba)
Burung hantu jenis Tyto Alba adalah predator alami tikus. Burung ini banyak dimanfaatkan sebagai pengendali hama tikus oleh para petani karena di antara sekian banyak species burung hantu, jenis Tyto Alba terbukti yang paling efektif untuk mengendalikan hama tikus.

Selain itu, Tyto Alba juga memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

• Memiliki ukuran tubuh relatif lebih besar dibanding spesies burung hantu yang lain.

• Memiliki kemampuan memangsa tikus yang cukup baik.

• Mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

• Cepat berkembang biak.

Dalam satu tahun, burung hantu Tyto Alba bisa bertelur sebanyak dua kali, yaitu pada bulan Mei sampai bulan Juli. Telur-telurnya akan ditempatkan didalam lubang pohon yang tinggi atau di bekas sarang burung pemangsa yang lain.

Jumlah telurnya bervariasi antara 5 - 11 butir untuk satu induk dalam satu kali musim kawin.
Ukuran telurnya sedikit lebih kecil dari telur ayam kampung dengan cangkang telur berwarna putih.

Telur sejumlah 5 - 11 butir tersebut dihasilkan dalam jangka waktu 2 - 3 minggu karena tidak setiap hari burung ini bertelur. Masa peletakkan telur berlangsung setiap 1 - 3 hari sekali.

Ketika telur yang dihasilkan sudah berjumlah 3 - 4 butir, burung hantu Tyto Alba akan mulai mengerami telurnya sambil terus kawin dan bertelur. Burung ini akan berhenti bertelur setelah telurnya mencapai 11 butir.

Karena masa bertelur dan mengerami berbeda, maka masa penetasan telurnya juga tidak seragam. Telur pertama sampai telur keempat biasanya menetas secara bersamaan karena masa pengeramannya dimulai pada waktu bersamaan. Sedangkan telur kelima sampai telur terakhir, masa tetasnya akan mundur masing-masing 2 - 3 hari. Dengan demikian, waktu penetasan telur menjadi lama, yaitu sekitar satu bulan.

Perbedaan masa tetas telur tersebut menyebabkan tingkat pertumbuhan tiap kelompok penetasan berbeda. Anakan yang tertua biasanya paling kuat makan dan selalu menang dalam berebut pakan. Sedangkan anakan paling muda selalu kalah sehingga tubuhnya paling lemah dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Akibatnya, pertumbuhan anak burung yang paling muda sering terganggu, bahkan sering tumbuh kurang normal atau bahkan tidak bisa bertahan hidup.

Dari sekian banyak telur yang dihasilkan, terkadang banyak pula telur yang tidak menetas. Kegagalan penetasan telur biasanya terjadi pada saat rawan pangan karena waktu untuk mengeram digunakan untuk mencari makan.

Tapi kegagalan perkembang biakan burung ini juga dapat disebabkan oleh kanibalisme induk, suhu, dan kelembaban udara  yang ekstrim serta serangan hama ataupun penyakit.

Sifat kanibalisme induk Tyto Alba sering muncul pada saat paceklik, yaitu pada saat tikus sukar didapat. Maka anakan yang paling lemah dan terkecil yang sering menjadi sasaran sifat kanibalisme induknya, kemudian menyusul anak yang agak kuat. Jika kelangkaan pakan terus berlanjut, maka semua anakan yang dihasilkan akan di mangsa oleh induknya.

Perkembangbiakan burung hantu Tyto Alba sangat dipengaruhi oleh populasi tikus sebagai pakan alaminya. Jumlah anakan yang berhasil mencapai umur dewasa hanya sekitar 3 - 4 ekor saja. Rendahnya angka populasi burung hantu dipengaruhi oleh faktor ketersediaan pakan dan keamanan lingkungan habitatnya.


Jika anakan burung hantu Tyto Alba dapat hidup dan tumbuh besar, maka pada saat mencapai umur sekitar 2,5 - 3 bulan, maka burung tersebut akan meninggalkan induk dan saudara-saudaranya untuk mencari tempat baru.

Pada usia sekitar 8 bulan, burung hantu muda tersebut akan mencari pasangan hidupnya, kemudian akan kawin dan berkembang biak terus menerus setiap 4,5 - 5,5 bulan sekali.

Burung hantu Tyto Alba dapat dikembangbiakan dengan cara ditangkarkan. Penangkaran burung hantu ini membutuhkan kandang yang cukup luas, sarang yang menyerupai habitat aslinya, dan ketersediaan tikus yang cukup sebagai suber pakan. Dengan ketersediaan tikus yang cukup, maka burung hantu Tyto Alba yang ditangkarkan bisa mendapatkan pakan minimal 2 ekor tikus setiap hari untuk satu ekor burung hantu.

Jika melihat prospeknya, seperti tingkat kebutuhan tiap areal pertanian, permintaan, dan biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian hama tikus, maka penangkaran burung hantu Tyto Alba dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Selain itu, cara budidaya, biaya perawatan, dan pemelihaaraannya relatif mudah dan murah.

Berikut ini cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba:

• Pemilihan calon indukan

Anakan (bakalan) burung hantu Tyto Alba yang nantinya akan ditangkarkan minimum sudah berumur 3 bulan atau yang sudah dapat dipastikan jika anakan burung hantu tersebut berjenis kelamin jantan dan betina.

Ciri-ciri burung hantu Tyto Alba jantan yaitu memiliki bulu leher depan berwarna putih berbintik hitam dengan ukuran tubuh lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri burung hantu betina yaitu memiliki bulu leher depan berwarna kuning berbintik hitam dan ukuran tubuhnya lebih besar dari yang jantan.

Untuk menjodohkan indukan jantan dan betina bisa dilakukan dengan melepas beberapa pasang burung hantu Tyto Alba didalam satu kandang penangkaran (polier/aviary) yang cukup besar karena burung hantu biasanya akan memilih pasangannya sendiri-sendiri. Perjodohan secara paksa tidak dianjurkan karena burung hantu mudah sekali mengalami stress.

• Kandang penangkaran


Kandang penangkaran (polier/aviary) untuk burung hantu Tyto Alba dapat dibuat dengan konstruksi besi yang ditutup kawat strimin berukuran 1,5 cm  x 1,5 cm. Ukuran kandang penangkaran yang ideal untuk burung hantu Tyto Alba adalah 2 m x 3 m x 4 m. Usahakan kandang penangkaran ditempatkan dilokasi yang sejuk dan jauh dari keramaian.

Kandang penangkaran juga perlu dilengkapi dengan kotak pagupon/rumah burung, tenggeran, dan tempat air minum. Pada bagian alas dan pinggir kandang penangkaran sebaiknya diplester dengan semen dan diberi tembok stinggi 0,5 m. Konstruksi kandang seperti ini akan memudahkan dalam membersihkan kotoran dan mencegah tikus yang diberikan pada burung lari keluar kandang.

Selanjutnya biarkan indukan burung hantu Tyto Alba yang sudah berjodoh melakukan perkawinan dan berkembang biak. Kita hanya perlu memberikan pakan, air minum dan membersihkan kandangnya.

Baca juga:




Demikian informasi tentang cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba. Untuk informasi lain seputar hewan ternak, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih



Demikianlah Artikel Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba

Demikianlah artikel Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua Dan wawasan tentang sharing. jika Ada Salah Kata atau Hal Yang kurang berkenan dalam penyajian artikel, mohon maaf. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba dengan alamat link https://baladgacor.blogspot.com/2020/01/cara-menangkarkan-burung-hantu-tyto-alba.html?m=0
Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba Rating: 4.5 Diposkan Oleh: hammam shalihul huda