Saturday, July 13, 2019

Penyebab dan cara mengatasi Murai Batu yang macet bunyi

(Murai Batu)

Murai Batu (MB) yang semula gacor terkadang bisa tiba-tiba menjadi malas berkicau dan bahkan tidak bunyi sama sekali (macet bunyi). Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Jika Murai Batu (MB) yang semula gacor tiba-tiba jarang bunyi, maka harus segera di tangani agar tidak semakin parah, karena pasti ada sesuatu yang menyebabkan Murai Batu tersebut menjadi malas berkicau.

Untuk itu kita harus mengetahui terlebih dulu apa yang menjadi penyebab Murai Batu (MB) tersebut macet bunyi agar bisa menanganinya secara tepat.

Berikut ini faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) macet bunyi:

• Akan mabung/ngurak

Murai Batu (MB) yang akan mabung/ngurak memang cenderung menjadi malas beraktifitas dan malas berkicau karena kondisi fisiknya menjadi kurang fit. Hal itu disebabkan karena pada fase tersebut terjadi perubahan hormon dalam tubuh burung.

Jadi, jika Murai Batu (MB) macet bunyi karena akan memasuki masa mabung yang ditandai dengan adanya beberapa bulu halus, bulu sayap, atau bulu ekor yang lepas maka tidak perlu di kuatirkan karena hal itu normal terjadi pada setiap burung yang akan memasuki masa mabung/ngurak.

• Dalam kondisi tidak fit/sakit

Murai Batu (MB) yang dalam kondisi tidak fit/tidak sehat akan lebih banyak diam dan sering mengangkat salah satu kakinya atau mengembangkan bulu-bulunya (nyekukruk). Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: kondisi cuaca yang tidak menentu, kondisi kandang yang tidak bersih, dan kurang perawatan.

Jika Murai Batu (MB) menunjukkan perilaku demikian, maka harus segera di atasi agar tidak bertambah parah. Caranya sebagai berikut:

- Berikan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto dengan porsi lebih banyak dari porsi hariannya. Kroto sebaiknya diberikan setiap hari sampai kondisinya pulih dan burung menjadi gacor lagi.

- Untuk sementara jangan dimandikan dulu dan cukup dijemur 15 menit saja setiap pagi.

- Bersihkan kandangnya setiap hari agar tidak mengundang bibit penyakit.

- Ganti air minumnya setiap hari dengan yang bersih.

- Berikan vitamin khusus untuk burung kicau seminggu 3x yang dicampurkan pada air minumnya.

- Full krodong dan letakkan ditempat yang tenang.

• Mengalami gangguan tenggorokan

Murai Batu (MB) yang mengalami gangguan tenggorokan juga akan menjadi malas bunyi. Gangguan tenggorokan pada Murai Batu bisa disebabkan karena kondisi fisiknya sedang tidak fit atau karena memakan serangga beracun, kroto basi, atau jangkrik yang sudah mati (busuk).

Jika Murai Batu (MB) mengalami hal itu, maka kita bisa mengobatinya dengan memberikan minuman berupa larutan penyegar (obat panas dalam/sariawan untuk Manusia), atau dengan memberikan air seduhan jahe sebagai pengganti air minumnya.

• Mengalami stress

Murai Batu (MB) bisa mengalami stress karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

- Kalah mental ketika ditrek, dilombakan, atau mendengar suara burung sejenis yang lebih mapan.

- Sangkarnya terjatuh.

- Karena ancaman/serangan hewan predator seperti kucing, tikus, ular dan lainnya.

- Kondisi lingkungan yang tidak kondusif seperti suara gaduh atau banyaknya gangguan yang membuat Murai Batu (MB) tertekan.

Jika Murai Batu (MB) macet bunyi karena mengalami stres, maka solusinya dengan mengasingkannya atau menempatkannya ditempat yang tenang dan jauhkan dari suara burung sejenis atau burung-burung lain yang bersuara keras atau nembak.

Agar lebih tenang sebaiknya Murai Batu (MB) lebih banyak dikerodong (full kerodong) dan dekatkan dengan suara gemercik air sebagai terapi relaksasi untuk mempercepat pemulihan kondisi mentalnya yang ngedrop.

Selama masa terapi, sebaiknya Murai Batu (MB) diberikan lebih banyak ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto dengan porsi sekenyangnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Setiap pagi sebaiknya Murai Batu (MB) di embunkan untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang merupakan waktu favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau, sehingga Murai Batu yang sedang dalam kondisi stress tersebut ikut terpancing untuk berkicau. Tapi perlu di ingat, ketika di embunkan jangan sampai mendengar suara Murai Batu lain karena dapat membuat mentalnya semakin ngedrop.

Sebelum kondisinya pulih, sebaiknya Murai Batu (MB) cukup dimandikan seminggu sekali dan dijemur secukupnya saja untuk menghangatkan tubuhnya.

Untuk mempercepat pemulihan kondisinya dan agar cepat berkicau lagi, berikan vitamin penggacor burung yang banyak dijual di kios-kios pakan dan perlengkapan burung. Berikan vitamin penggacor burung seminggu 2x agar Murai Batu (MB) cepat buka suara lagi.

Untuk memulihkan mentalnya, kita bisa memberikan untulan berupa burung-burung kecil. Caranya dengan memasukkan burung untulan kedalam kandang umbaran bersama Murai Batu (MB) agar dikejar dan dipatuki. Cara ini cukup efektif untuk membangkitkan kembali mental Murai Batu yang drop. Tapi cara ini tidak di rekomendasikan karena tergolong sangat ekstrim dan menyiksa.

Baca juga:




Demikian informasi tentang penyebab dan cara mengatasi Murai Batu yang macet bunyi. Untuk informasi lain seputar Murai Batu, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih