Judul : Panduan lengkap ternak ayam potong untuk pemula
link : Panduan lengkap ternak ayam potong untuk pemula
Panduan lengkap ternak ayam potong untuk pemula
Ayam potong atau yang biasa disebut sebagai ayam pedaging (broiler) adalah ayam ras yang memiliki pertumbuhan sangat cepat sehingga masa panennya lebih cepat.
Ternak ayam potong/ayam pedaging berbeda dengan ternak ayam kampung. Ayam potong sangat mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya sangat rendah. Karena itulah dalam beternak ayam potong (broiler) diperlukan perawatan yang intensif agar bisa sukses.
Berikut ini langkah-langkah dalam beternak ayam potong:
• Menentukan lokasi kandang
Dalam menentukan lokasi kandang ternak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
~ Idealnya lokasi kandang ternak ayam potong berada agak jauh dari pemukiman warga, dekat/memiliki sumber air, memiliki akses jalan masuk minimal untuk kendaraan roda dua, dan usahakan posisi kandang memanjang dari arah timur ke barat agar cukup mendapatkan sinar matahari.
~ Memiliki sirkulasi udara yang baik dan juga harus memperhatikan suhu udara di dalam kandang.
Suhu didalam kandang harus disesuaikan dengan umur ayam yang menempatinya, dan berikut ini skema suhu dalam kandang sesuai dengan umur ayam potong:
- Untuk ayam potong usia 1-7 hari suhunya nerkisar antara 34-32°C.
- Untuk ayam potong usia 8-14 hari suhunya berkisar antara 29-27°C.
- Untuk ayam potong usia 15- 21 hari suhunya berkisar antara 26-25°C.
- Untuk ayam potong usia 21-28 hari suhunya berkisar antara 24-23°C.
- Untuk ayam potong usia 29-35 hari suhunya berkisar antara 23-21°C.
• Tipe kandang
Kandang ayam potong yang sering digunakan oleh para peternak adalah tipe panggung dan lantai atau litter. Masing-masing tipe kandang tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
- Untuk kandang tipe panggung, akan membuat ayam lebih bersih dari kotoran karena kotorannya langsung jatuh kebawah kandang. Kelemahannya adalah dalam proses pembuatannya yang lebih sulit dan membutuhkan biaya yang lebih banyak dibandingkan dengan tipe kandang yang melantai.
- Untuk kandang tipe litter/lantai perawatannya akan lebih rumit karena setiap satu kali masa panen, sekam yang menjadi alas kandang perlu diganti atau dikeringkan lagi untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel.
Tapi belum ada bukti empirik bahwa tipe kandang dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, maupun kesehatan ayam potong karena tipe kandang melantai maupun tipe kandang panggung sama-sama baik untuk ayam potong asalkan kebersihannya selalu dijaga, memiliki struktur yang baik, cukup mendapat sinar matahari dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Kebersihan kandang harus selalu dijaga, untuk kandang panggung, kotoran yang berbau menyengat dapat dihilangkan dengan ditaburi kapur. Sedangkan untuk kandang lantai/litter, bau kotoran yang menyengat dapat dihilangkan dengan menaburkan sekam/ampas bekas gergaji.
• Pemilihan bibit
Sebagai peternak ayam potong/ayam pedaging, bibit bisa diperoleh dari pihak supplier yang dibeli per box dengan isi 100 ekor dan biasanya ditambah fee 2-5 ekor per box.
Adapun cara mengetahui ciri-ciri bibit unggul ayam broiler bisa dilihat dari bentuk tubuhnya yang bulat, lincah bergerak, memiliki mata jernih, hidung bersih, anus bersih, bulu bersih dan tidak memiliki cacat fisik.
• Pemeliharaan DOC ayam potong
DOC ayam potong dimasukkan dalam kandang yang sudah dihangatkan menggunakan lampu. Berikan air hangat 1-2 cc/liter sebagai air minumnya dengan ditambahkan vitamin berupa VITERNA Plus untuk mengembalikan kondisi fisik ayam kampung setelah cukup lama berada didalam box dan kelelahan dalam perjalanan.
Berikan pakan dalam bentuk butiran-butiran kecil yang sebagian di taburkan pada permukaan lantai yang telah diberi alas kertas karton atau kertas koran. Ganti kertas setelah permukaannya lembab atau basah dan kotor.
Tempat pakan harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau dengan mudah oleh semua DOC ayam potong.
Jika ayam sering bergerombol berarti suhu kandang terlalu dingin, segeralah berikan lampu pijar untuk menghangatkannya, dan jika ayam-ayam menjauh dari lampu berarti suhunya terlalu panas, sebaiknya posisi lampu dinaikkan sedikit ke atas.
Berikutnya perhatikan dinding kandang dan sirkulasi udara yang masuk. Usahakan jangan terlalu terbuka khusus untuk ayam yang masih dalam tahap pertumbuhan pada minggu ke-1 sampai minggu ke-3.
• Pemberian pakan
Pakan yang berkualitas harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Dalam bternak ayam potong, pemberian pakan tidak boleh dibatasi, pakan dan air minum harus selalu terisi. Berbeda dengan ayam kampung yang bisa diberi makan pada pagi dan sore hari saja.
Bagi peternak pemula, tidak perlu direpotkan dengan pemberian pakan, atau sibuk mencari formula pakan, karena pakan ayam potong mudah didapatkan di toko-toko penjual alat dan obat-obatan ternak.
Pakan merupakan bagian terpenting dalam pemeliharaan ayam potong. Hampir 70% keberhasilan dalan panen ayam potong dengan bobot ideal terletak pada pemberian pakan yang memenuhi standart.
Untuk ternak ayam potong (broiler), pemberian pakan dibagi menjadi dua kategori berdasarkan usia dan pertumbuhan ayam potong, yaitu:
• Tahap pertama/tahap starter
Tahap ini adalah pemberian pakan untuk ayam potong usia 1-20 hari atau usia 1 hari sampai usia 3 minggu.
Pada tahap ini kualitas atau kandungan gizi pada pakan yang diberikan harus meliputi:
- Protein 22-24%
- Lemak 2,5%
- Serat kasar 4%
- Kalsium (Ca) 1%
- Phospor (P) 0,7-0,9%
- Energi (ME): 2800-3500 kkal/kg makanan.
• Tahap finisher
Tahap finisher yaitu pemberian pakan untuk ayam potong usia 21 hari sampai masa panen.
Pada tahap ini kualitas atau kandungan gizi pada pakan ayam poyong harus meliputi:
- Protein 18,1-21,2%
- Lemak 2,5%
- Serat kasar 4,5%
- Kalsium (Ca) 1%
- Phospor (P) 0,7-0,9%
- Energi (ME): 2900-3400 kkal/kg.
Sedangkan untuk kuantitas konsumsi pakan ayam potong adalah sebagai berikut:
- Minggu ke-1 (1-7 hari) 17 gram/ekor/hari.
- Minggu ke-2 (8-14 hari) 43 gram/ekor/hari.
- Minggu ke-3 (15-21 hari) 66 gram/ekor/hari.
- Minggu ke-4 (22-28 hari) 91 gram/ekor/hari.
- Minggu ke-5 (29-35 hari) 111 gram/ekor/hari.
- Minggu ke-6 (36-42 hari) 129 gram/ekor/hari.
- Minggu ke-7 (43-49 hari) 146 gram/ekor/hari.
- Minggu ke-8 (50-56 hari) 161 gram/ekor/hari.
Keseluruhan jumlah pakan per ekor ayam potong pada usia 1-56 hari adalah 5.349 gram pakan/ekor/hari.
• Vaksinasi
Pemberian vaksin pada ayam potong umumnya dilakukan 2 kali dalam satu kali periode pemeliharaan. Pemberian vaksin pertama dilakukan ketika ayam potong berusia 4 atau 5 hari dan vaksinasi yang kedua dilakukan pada ayam potong umur 21 hari.
Pemberian vaksin yang pertama dilakukan dengan cara diteteskan pada mata ayam. Sedangkan pemberian vaksin yang kedua dilakukan dengan cara suntik pada bagian dada ayam.
Tujuan pemberian vaksin yaitu untuk melemahkan pertumbuhan atau membunuh bibit penyakit pada ayam potong (broiler). Vaksinasi meliputi ND/tetelo, ND Strain B1 dan ND lasotta.
• Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ayam potong
Tetelo
Gejalanya ditandai dengan megap-megap, nafsu makan menurun, mencret dan sering berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah beberapa hari muncul gejala syaraf, kaki lumpuh, leher terkilir dan ayam berputar-putar kemudian mati.
Pencegahan:
Ayam yang terkena tetelo sebaiknya segera dipisahkan dengan ayam-ayam lainnya karwna dapat menulari ayam-ayam yang lain.
Sampai saat ini belum ada obat khusus yang manjur untuk mengobati penyakit tetelo. Untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat segera divaksin ulang dan lantai kandang harus dijaga agar tetap bersih dan kering.
Gumboro
Penyakit ini disebabkan oleh virus golongan Reovirus yang menyerang sistem kekebalan dan daya tahan tubuh. Gejalanya di awali dengan menurunnya nafsu makan, terdapat luka pada dubur ayam, diare dan tubuh menggigil.
Penularan penyakit ini secara langsung bisa melalui kotoran dan penularan tidak langsung bisa melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.
Pencegahan: Berikan vaksin gumboro.
Penyakit ngorok
Penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum ini gejalanya yaitu ayam sering bersin dan beringus serta terdengar ngorok saat bernapas.
Pada ayam muda, penyakit ini akan menyebabkan tubuh menjadi lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau atau kuning keputih-keputihan.
Penularan penyakit ini bisa melalui pernapasan dan lendir atau melalui peralatan kandang yang sudah tercemar. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
Pencegahan:
Pisahkan ayam yang terkena penyakit ngorok dengan ayam-ayam lainnya yang masih sehat, kemudian berikan air minum yang sudah diberi obat.
Berak kapur
Gejala dari penyakit berak kapur yaitu ayam mengalami diare dan setelah kotorannya mengering akan menjadi serbuk putih menyerupai kapur. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Pencegahan:
Pisahkan ayam yang terkena berak kapur dan berikan air minum yang sudah diberi obat.
Baca juga:
Cara beternak Merpati potong/pedaging untuk pemula
Cara beternak entok yang benar agar cepat besar
Cara yang benar dalam beternak bebek petelur didalam kandang
Demikian informasi tentang "Panduan lengkap ternak ayam potong untuk pemula". Untuk informasi lain seputar Ayam Konsumsi, dapat dibaca pada artilel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Demikianlah Artikel Panduan lengkap ternak ayam potong untuk pemula
Anda sekarang membaca artikel Panduan lengkap ternak ayam potong untuk pemula dengan alamat link https://baladgacor.blogspot.com/2018/12/panduan-lengkap-ternak-ayam-potong.html