Sunday, July 7, 2013

TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU

TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU -Assalamualaikum Hallo sahabat semua pecinta Balad Gacor, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Burung Murai Batu, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU
link : TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU

Baca juga


TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU



Hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah memilih indukan Jantan dan Betina yang berkualitas. Ukuran tentang kualitas dapat bermacam-macam alasan dan motivasi serta tujuan mengembang-biakan burung tersebut. Tapi sebagai dasar utama pemilihan indukan yang berkualitas adalah melihat dari gen indukan tersebut. Oleh karena itu dapat dipertimbangkan tujuan dan motivasi penangkaran sbb:

Indukan Jantan Burung Murai Batu

Indukan Betina Burung Murai Batu

1. Tujuan Untuk Kompetisi (Lomba) Burung Berkicau.
Cari gen indukan jantan yang punya prospek juara. Biasanya burung yang telah mendapat predikat juara disuatu perlombaan besar merupakan acuan calon indukan yang berkualitas. Walaupun acuan ini tidak mutlak dilakukan, tetapi paling tidak sudah mempunyai modal sebagai indukan yang baik, kendalanya barangkali adalah masalah harganya yang cukup tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, cari alternatif lain yang relatif lebih mudah. Caranya dengan mencari calon indukan yang mempunyai prospek yang baik, walaupun belum pernah juara atau diperlombakan. Umumnya indukan yang baik adalah yang bertipe suara keras, pintar menirukan suara burung lain, mempunyai tonjolan-tonjolan suara yang khas, misalnya tembakan-tembakan, ngerol dan variasi suara. Serta performa dan penampilan yang baik saat membawakan irama lagu. (Mengenai ciri-ciri burung yang berkualitas dan mempunyai prospek juara akan dibahas dalam artikel terpisah).

Setelah menentukan indukan Jantan, langkah selanjutnya adalah mencari indukan Betina yang berkualitas. Ciri-ciri fisiknya kurang lebih sama dengan indukan Jantan. Indukan Betina juga harus dicari yang suaranya merdu dan berpostur baik, mempunyai ekor yang cukup panjang untuk ukuran murai batu betina. Burung yang akan dijodohkan sebaiknya hewan yang dari sub-spesies yang sama. Ini jauh lebih sulit lagi, karena jarang sekali diperdagangkan indukan murai batu betina yang baik. Mayoritas pedagang menjual murai batu berjenis kelamin Jantan. Alternatif yang termudah dengan mendatangi rumah-rumah penangkaran murai batu dan memesannya terlebih dahulu (cara ini biasanya lama di dapat, karena pemesannya juga banyak).

2. Tujuan Untuk Sekedar Menangkarkan Saja.

Cara ini biasanya dilakukan oleh para hobbies, karena pertimbangan melestarikan kelangsungan hidup murai batu saja. Jenis yang ditangkarkan murai batu dari sub-spesies apa saja.

Mempersiapkan Penjodohan Burung Murai Batu

Setelah dipilih calon-calon indukan yang baik, langkah pertama adalah dengan memperkenalkan suara/kicauan indukan Jantan dan indukan Betina terlebih dahulu. Caranya dengan menempatkan kedua burung tersebut dalam sangkar gantung yang terpisah. Usahakan berada dalam satu area agar suara/kicauan mereka dapat saling terdengar. Usahakan satu sama lain tidak diperlihatkan terlebih dahulu. Disini fungsi kain penutup sangkar (kerodong) berperan. Setelah terjadi saling sahutan, biarkan sampai irama kicauan mereka seirama. (biasanya diperlukan waktu sekitar 2 sampai 3 hari, tetapi ini juga tidak mutlak, tergantung kondisi dilapangan). Dalam kondisi ini dianjurkan untuk memberian pakan hidup dan nutrisi yang cukup agar burung mencapai puncak birahi, sehingga mempermudah proses penjodohan. (Mengenai pakan hidup dan nutrisi akan dibahas dalam artikel terpisah).


Proses Penjodohan Burung Murai Batu -Foto taken by David’s collection 

Setelah ada keseimbangan irama kicauan diantara mereka, pertemukan mereka dengan tahapan gradual sbb:
  • Buka masing-masing kerodong dengan jarak antara kedua sangkar berjauhan + 4 meter. Jangan terburu-buru untuk langsung mempertemukan mereka. Karena indukan Jantan dapat menyerang bahkan dapat membunuh indukan Betina. Kegiatan menjodohkan ini akan berlangsung berhari-hari, bahkan dalam hitungan minggu.
  • Setelah proses ini berjalan dengan baik dan terjadi kemajuan satu sama lain, tempatkan sangkar lebih dekat lagi. Misalnya persempit jarak sangkar mereka menjadi 1 meter – 2 meter. Biasanya kalo kedua burung sudah saling cocok, Individu Jantan akan memperlihatkan bahasa tubuh, seperti mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan suara yang merdu untuk menarik perhatian individu betina.
  • Jika reaksi indukan betina hanya berdiam diri di atas tangkringan saja, itu menandakan ia belum siap untuk kawin. Proses ini membutuhkan kesabaran.
  • Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya, itu menandakan is sudah benar-benar siap untuk kawin.
  • Jika keadaan seperti point d di atas, segera masukkan kedua indukan dalam kandang penangkaran yang besar. Keluarkan betina dari dalam sangkar, sedangkan indukan Jantan usahakan masih didalam sangkar yang digantung di dalam kandang besar. Biarkan proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan Betina benar-benar siap untuk dikawinkan. Biasanya indukan betina akan sering hinggap disekitar sangkar indukan Jantan.
  • Setelah fase penjodohan memperlihatkan kemajuan yang baik, anda tidak perlu khawatir untuk mengeluarkan indukan Jantan dari sangkar gantung.
Dalam beberapa kejadian, jika burung telah ditempatkan bersama-sama, mereka akan cepat melakukan aktifitas perkawinan. Setelah ini berlangsung, indukan betina akan membangun sarangnya dalam waktu sehari dan akan mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari berikutnya. Telur pertama, kedua dan ketiga biasanya merupakan telur yang tidak berproduksi/tidak menetas (infertilitas).

Betina Murai Batu menyusun sarang
Seringkali, jika kedua pasangan memasuki masa reproduksi, perkawinan tidak dilangsungkan secara cepat (tidak terburu-buru), sampai indukan Jantan benar-benar menerima indukan betina setelah terlebih dahulu terjadi proses penjodohan. Indukan Jantan akan tampil atraktif dan bernyanyi merdu di depan indukan Jantan, seolah olah ingin mengatakan bahwa saya seorang gentlemen. Ia juga akan memeriksa kotak sarang. Ia perlu melihat apakah kotak sarangnya akan dapat menjadi tempat yang nyaman. Selanjutnya ia akan masuk ke dalam kotak sarang dan memperhatikan dengan seksama untuk waktu yang lama, kemudian akan berkicau dengan pelan seolah memanggil induk betina dan menyuruhnya masuk ke dalam kotak sarang.

Apabila induk Jantan meninggalkan kotak sarang, induk betina akan memeriksa kenyamananya, tetapi ia jarang keluar dari kotak sarang sebelum sang Jantan benar-benar membangun sarangnya.

Idealnya, burung harus membangun sarangnya beberapa hari setelah saling mengenal. Biasanya induk Jantan yang mulai menyusun sarang. Setelah separuh dari sarang terkumpul, induk betina akan segera keluar sarang dan mulai menyelesaikan sarangnya.

Biasanya, setelah 2 hari berlangsung sarang akan selesai dan induk betina akan beristirahat. Setelah kurang lebih 4 hari, induk betina akan mulai bertelur. Dalam sehari ia akan bertelur sekali. Jumlah telur yang akan dierami 3 dampai 4 telur. Bahkan ada yang sampai berjumlah 5 telur. Saat jumlah telur sudah mencapai 3 butir, induk betina biasanya sudah mulai melakukan pengeraman.

Untuk selanjutnya Anda dapat membaca ARTIKEL LAINNYA SEPUTAR MURAI BATU yang ada di blog murai ini yaitu seperti : 



Demikianlah Artikel TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU

Demikianlah artikel TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua Dan wawasan tentang sharing. jika Ada Salah Kata atau Hal Yang kurang berkenan dalam penyajian artikel, mohon maaf. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU dengan alamat link https://baladgacor.blogspot.com/2013/07/tips-cara-peternakan-murai-batu.html?m=0
TIPS CARA PETERNAKAN MURAI BATU Rating: 4.5 Diposkan Oleh: hammam shalihul huda