Seringkali Murai Batu (MB) peliharaan kita mengalami serak setelah selesai mabung/ngurak. Hal itu memang umum terjadi pada sebagian Murai Batu pasca mabung.
Pada saat mabung/ngurak, maka kebiasaan dan pola perawatan Murai Batu (MB) tentu mengalami perubahan, dari mulai mandi dan jemur yang dihentikan untuk sementara, pemberian ekstra fooding (EF) berupa kroto juga dihentikan sampai pada saat mulai dorong ekor.
Pada saat itu, rata-rata Murai Batu (MB) akan menjadi malas berkicau walaupun tadinya gacor, hal itu disebabkan karena Murai Batu yang sedang dalam masa mabung sebetulnya tidak fit secara fisik karena terjadinya perubahan hormon dalam tubuhnya.
Selain itu, selama dalam proses mabung/ngurak, Murai Batu (MB) juga dikondisikan dalam keadaan full krodong yang menjadikan sirkulasi udara didalam kandang menjadi sangat minim, dan sering juga diperparah dengan kondisi kandang yang kotor.
Selama masa mabung/ngrak, Murai Batu (MB) kadang-kadang juga suka mematuki bulu-bulunya yang telah rontok untuk mengambil zat kalsium yang dibutuhkan untuk pembentukan bulu-bulu baru. Kebiasaan mematuki bulu tersebut juga bisa menyebabkan terjadinya serak pada Murai Batu karena bisa saja ada bagian serpihan bulu yang ikut termakan sehingga mengganggu saluran pernafasan yang menyebabkan suaranya menjadi serak/parau.
Cara mengobati Murai Batu (MB) serak pasca mabung:
• Salah satu cara untuk mencegah serak pada Murai Batu (MB) setelah selesai mabung adalah dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan juga sirkulasi udara didalam kandang agar tidak pengap dan lembab.
Jika kebersihan kandang selalu diperhatikan serta sirkulasi udara didalam kandang bagus, biasanya dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama suara serak tersebut akan hilang dengan sendirinya.
• Cara mengobati Murai Batu (MB) yang mengalami serak pasca mabung berikutnya adalah dengan memberikan larutan penyegar sebagai pengganti air minumnya. Tapi larutan penyegar hanya boleh diberikan pada Murai Batu yang mengalami serak maksimal selama 3 hari berturut-turut.
• Cara lainnya dengan memberikan air rendaman bonggol bunga mawar.
Carannya: Ambil bonggol bunga mawar yang bunganya susah rontok semua, kemudian potong menjadi beberapa bagian lalu masukkan dalam air putih/air mineral selama 3 hari. Setelah tiga hari lalu air rendaman bonggol bunga mawar tersebut disimpan dalam botol sebagai persediaan untuk air minum Murai Batu (MB) yang sedang serak. Berikan air rendaman bonggol bunga mawar tersebut sebagai air minum Murai Batu setiap hari sampai seraknya sembuh.
• Cara lainnya dengan memberikan air seduhan jahe pada Murai Batu (MB) yang sedang serak. Caranya: Bakar jahe kemudian digeprek lalu diseduh dengan air mendidih. Tunggu air seduhan jahe tersebut dingin lalu berikan pada Murai Batu sebagai air minumnya.
• Selain itu, Murai Batu (MB) yang mengalami serak bisa juga diberikan cacing dengan porsi 1-2 ekor 3x seminggu.
• Selain beberapa terapi di atas, sebaiknya Murai Batu (MB) diembunkan setiap pagi untuk menghirup udara segar, karena embun pagi dan udara pagi dipercaya bisa menyegarkan saluran pernafasan Murai Batu.
Baca juga:
Permasalahan seputar mabung/ngurak pada Murai Batu
Manfaat pengembunan dan penjemuran untuk burung kicau
Ciri-ciri fisik dan karakter Murai Batu fighter
Demikian sedikit informasi tentang "Cara mengobati serak pada Murai Batu pasca mabung". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih