Wednesday, May 20, 2020

Perawatan Murai Batu agar gacor dan bongkar isian

Burung Murai Batu (MB)
Murai Batu (MB) adalah burung kicauan yang istimewa karena memiliki suara kicauan yang merdu dengan banyak variasi. Burung ini juga termasuk sangat cerdas dalam menirukan suara-suara burung lain dengan fasih, sehingga semakin memperkaya materi kicauannya.

Karena keistimewaannya itulah Murai Batu (MB) banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, baik untuk klangenan dirumah atau untuk mengikuti lomba burung kicau.

Semua penggemar Murai Batu (MB) pasti menginginkan burung miliknya bisa gacor dan bongkar isian. Tapi seringkali Murai Batu hanya bersuara monoton (ngeban) walaupun sudah gacor. Padahal, variasi kicauan/materi lagu juga menjadi salah satu unsur penting ketika Murai Batu dilombakan. Materi lagu menjadi salah satu kriteria penilaian juri untuk menentukan burung mana yang layak untuk menjadi juara.

Selain itu, jika Murai Batu (MB) hanya bersuara ngeban atau monoton saja, tentunya akan sangat membosankan untuk didengarkan, walaupun burung hanya dipelihara sebagai klangenan dirumah (burung rumahan).

Berikut ini beberapa penyebab Murai Batu (MB) bersuara ngeban/ngukluk/monoton:

• Kurang masteran

Hal itu menyebabkan Murai Batu (MB) tidak banyak memiliki materi isian, sehingga ketika dilombakan Murai Batu kehabisan materi dan hanya mengulang-ulang suara yang ada.

Jadi, pemasteran wajib dilakukan untuk Murai Batu (MB) lomba untuk memperkaya materi lagunya, karena percuma saja jika burung tampil ngotot bongkar isian tapi tidak banyak memiliki variasi lagu.

• Burung belum mapan

Khusus untuk Murai Batu (MB) lomba, mental merupakan faktor terpenting agar burung berani tampil maksimal ketika dilombakan, termasuk agar bisa bongkar isian.

Jika mentalnya belum mapan, maka Murai Batu (MB) tidak memiliki keberanian untuk tampil menyerang dan bongkar isian. Yang terjadi, burung hanya akan bertahan saja dengan bersuara monoton (ngeban).

Seringkali para pemilik Murai Batu (MB) memaksakan burungnya untuk dilombakan walaupun dari segi mental dan materi lagunya masih perlu banyak di latih. Sehingga yang terjadi, jangankan menjadi juara, tapi justru efek negatif yang akan terjadi pada Murai Batu tersebut.

Tapi bukan berarti Murai Batu (MB) yang bersuara monoton (ngeban) tidak memiliki potensi untuk menjadi juara. Karena jika diberikan perawatan yang tepat, Murai Batu yang tadinya hanya bersuara monoton (ngeban) juga dapat tampil ngotot dan bongkar isian, bahkan juga bisa berprestasi.

Berikut ini pola perawatan harian untuk Murai Batu (MB) agar gacor dan bongkar isian:

• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00 pagi. Berikan jangkrik 5 ekor (potong semua kaki-kakinya). Pengembunan sangat bermanfaat untuk Murai Batu karena dapat menstabilkan tingkat birahi dan emosinya.

• Jam 07.00 masukkan Murai Batu (MB) kedalam kandang umbaran untuk berolah raga sekalian dijemur.

• Pada saat dijemur dikandang umbaran, sebaiknya voer dan air minumnya tidak diberikan agar Murai Batu (MB) memiliki ketahanan fisik yang bagus terhadap rasa lapar dan haus, serta untuk membiasakannya tidak makan dan minum ketika digantang.

• Jam 09.00 Murai Batu (MB) dikeluarkan dari kandang umbaran dan masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan selama 30 menit.

• Setelah di angin-anginkan, mandikan Murai Batu (MB) di bak keramba, dan biarkan burung mandi sampai puas.

• Setelah selesai mandi, burung di angin-anginkan lagi untuk mengeringkan bulu-bulunya.

• Berikan Kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya dengan porsi dua sendok makan.

• Jam 11.00-16.00 Murai Batu (MB) dikerodong dan letakkan di tempat yang tenang bersama dengan burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Kenari, Lovebird, dan lainnya untuk memperkaya materi isiannya. Bisa juga dimaster dengan suara Mp3.

• Jam 16.00 buka kerodong untuk di angin-anginkan, dan berikan jangkrik sebanyak 5 ekor.

• Jam 17.30 Murai Batu (MB) kembali dikerodong untuk istirahat sampai pagi. Pada saat burung istirahat, bisa di master lagi untuk memperkaya materi lagunya.

Berikut ini pola perawatan Murai Batu (MB) menjelang lomba:

• Mulai H-3 menjelang lomba, porsi jangkrik diberikan sekenyangnya (tanpa batas).

• Berikan vitamin khusus burung kicau yang diteteskan pada air minumnya sesuai dengan takaran yang ada pada kemasannya setelah Murai Batu (MB) selesai dijemur.

• Pada H-2 Murai Batu (MB) sudah tidak dijemur di kandang umbaran lagi. Penjemuran dilakukan di kandang harian.

• Pada H-1 Murai Batu (MB) dipindahkan ke dalam kandang lomba kemudian dikerodong (full kerodong).

• Tempatkan Murai Batu (MB) dilokasi yang tenang dan jangan sampai mendengar suara Murai Batu lain agar tidak terpancing untuk bertarung.

• Pemberian porsi jangkrik masih sama dengan H-2, tetap diberikan sekenyangnya (tanpa batas).

• Pada Hari H lomba, pagi harinya berikan jangkrik sebanyak 5 ekor lalu burung dimandikan di bak keramba sebelum berangkat ke lapangan.

• Setelah selesai dimandikan, burung di angin-anginkan dan dijemur sebentar sambil diberikan kroto segar dengan porsi sama dengan porsi hariannya.

• Sesampainya dilapangan, berikan jangkrik sebanyak 5 ekor lagi dan ditambah dengan ulat bambu (cilung) dengan porsi 1 ekor, atau bisa juga diberikan ulat daun pisang yang sudah dibersihkan dari serbuk-serbuk putihnya sebanyak 1 ekor.

• Berikan vitamin penggacor burung yang diteteskan pada air minumnya dengan takaran sesuai yang tertera pada kemasannya.

Baca juga:




Demikian sedikit informasi tentang perawatan Murai Batu agar gacor dan bongkar isian. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih