(Sepasang Indukan Kacer Poci) |
Beternak burung Kacer termasuk salah satu jenis usaha alternatif yang cukup menguntungkan karena penggemar burung fighter ini masih cukup banyak. Walaupun harga jual Kacer sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan, tapi sekarang ini sudah mulai kembali stabil.
Harga pasaran Kacer memang tidak semahal Murai Batu (MB), Cucak Rowo, Jalak Bali atau burung-burung mewah lainnya, tapi hal itu justru menjadi peluang tersendiri karena peminat burung ini lebih banyak. Alasannya kerena harga burung Kacer lebih terjangkau oleh semua kalangan. Jadi tidak perlu kuatir soal pemasarannya.
Masih banyaknya penggemar burung Kacer, tentunya menjadi angin segar bagi para peternak Kacer. Para penggemar burung Kacer banyak yang lebih memilih untuk membeli Kacer dari penangkaran karena minim resiko kematian, lebih mudah dibentuk, lebih mudah jinak, dan lebih cepat gacor.
Sedangkan jika membeli Kacer bakalan (muda hutan) tentu resiko kematiannya lebih besar karena pasti Kacer tersebut dalam kondisi stress, belum ngevoer, ada kemungkinan hasil pancingan, dan yang pasti sangat liar serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa menikmati kemerduan suaranya.
Kacer termasuk burung kicauan yang mudah diternakkan asalkan memahami cara dan langkah-langkahnya.
Berikut ini cara beternak Kacer yang benar agar cepat produk:
• Kandang Ternak
Langkah pertama untuk beternak Kacer adalah menyiapkan Kandang penangkaran yang ideal dan nyaman agar kedua indukan Kacer merasa nyaman dan dapat berproduksi dengan baik.
Usahakan kandang ternak dibuat mirip dengan kondisi dihabitat aslinya, yaitu dengan menempatkan pohon-pohon kecil didalamnya dan juga ranting-ranting kering sebagai tempat bertengger.
Sediakan juga dua kolam didalam kandang penangkaran, satu kolam di isi air sebagai tempat untuk mandi dan satu kolam lagi di isi pasir serta batu-batu kecil, karena pada saat membuat sarang biasanya Kacer akan mengangkut batu-batu kecil tersebut.
Ukuran kandang penangkaran sebaiknya dibuat agak besar yaitu dengan ukuran panjang sekitar 1,5 - 2 meter, lebar 1 - 1,5 meter, dan tinggi sekitar 1,7 - 2 meter untuk ditempati sepasang indukan Kacer.
Dinding kanan, kiri, dan belakang bisa dibuat menggunakan batu bata/batako dan tidak perlu diplester, gunanya untuk menjaga kelembaban serta suhu didalam kandang. Sedangkan bagian depan kandang sebaiknya menggunakan kawat ram agar sirkulasi udara didalam kandang lebih lancar, dan juga memudahkan kita untuk memantau aktifitas kedua indukan Kacer didalam kandang tersebut. Sementara atap kandangnya bisa menggunakan genteng atau asbes agar suhu didalam kandang tidak terlalu panas.
Kandang ternak Kacer idealnya diberi dua pintu, satu pintu untuk memasukkan pakan dan air minum, sedangkan satu pintu lagi untuk memasukkan burung kedalam kandang dan untuk mengambil anakan Kacer jika sudah menetas.
Jangan lupa sediakan kotak kayu sebagai tempat membuat sarang yang diletakkan dibagian belakang kandang paling atas, tujuannya agar Kacer tidak merasa terganggu saat bertelur dan mengerami telurnya.
Sediakan juga bahan-bahan untuk membuat sarang seperti sabut kelapa, daun cemara kering, tangkai daun lamtoro dan bahan-bahan kering lainya.
Letakkan bahan-bahan tersebut sebagian didalam kotak kayu tempat bersarang dan sebagian lagi didasar/lantai kandang agar Kacer bisa memilih sendiri bahan-bahan yang akan dibuat menjadi sarang.
• Menyiapkan indukan Kacer
Setelah kandang penangkaran selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah memilih bibit/calon indukan Kacer. Agar lebih efektif sebaiknya memilih calon indukan Kacer yang sudah siap produksi (sudah birahi).
Idealnya indukan Kacer jantan sudah berusia sekitar 2 tahun, sedangkan indukan Kacer betina sudah berusia sekitar 1 tahun. Pilihlah indukan Kacer yang memiliki kualitas suara bagus, memiliki postur tubuh yang ideal, dan memiliki mental fighter yang bagus agar anakannya mewarisi kualitas induknya.
Karena bibit/indukan sangat berpengaruh pada keberhasilan ternak Kacer, maka sebaiknya pilihlah calon indukan yang sudah jinak dan tidak takut orang agar Kacer tidak mudah terganggu ketika mengerami telurnya.
Jika indukan Kacer masih giras dan masih takut orang, nantinya akan mudah terganggu dan stress ketika mengerami telurnya. Akibatnya proses pengeraman menjadi tidak optimal karena indukan Kacer sering meninggalkan sarangnya, bahkan bisa sampai memecahkan telurnya sendiri dan membuangnya.
• Proses perjodohan
Setelah kita mendapatkan kedua calon indukan Kacer yang berkualitas, langkah berikutnya adalah menjodohkan kedua calon indukan Kacer tersebut. Caranya dengan menempatkan Kacer jantan dan Kacer betina ditempat yang agak berjauhan agar keduanya tidak saling melihat dan hanya bisa saling mendengar suaranya saja.
Kacer betina bisa langsung ditempatkan didalam kandang ternak, sedangkan Kacer jantan ditempatkan dikandang harian dengan posisi agak jauh dari kandang ternak yang telah ditempati Kacer betina.
Tunggu sampai Kacer jantan dan Kacer betina tersebut berkicau saling bersahutan baru keduanya didekatkan (ditempel) agar saling mengenal. Biarkan keduanya dalam posisi tetap berdekatan dalam kandang yang berbeda sekitar 1 - 2 minggu sambil terus dipantau perkembangannya.
Tanda-tanda kedua calon indukan Kacer telah berjodoh, antara lain:
- Kacer jantan akan sering berkicau lebih keras dari biasanya.
- Kacer betina akan membalas kicauan Kacer jantan dan saling sahut-sahutan.
- Kacer betina sering terlihat gelisah dan selalu berusaha mendekati Kacer jantan.
- Pada saat tidur keduanya akan mengambil posisi saling berdekatan.
Setelah terlihat tanda-tanda seperti diatas, kedua calon indukan Kacer tersebut bisa mulai disatukan dalam kandang penangkaran, tapi harus tetap di awasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Karena tanda-tanda di atas belum bisa menjadi jaminan bahwa kedua calon indukan Kacer tersebut telah benar-benar berjodoh.
Jika setelah dipindahkan ke dalam kandang penangkaran ternyata keduanya masih saling kejar-kejaran atau berkelahi berarti keduanya belum berjodoh. Penyebabnya bisa karena salah satu Kacer mengalami over emosi atau salah satunya kurang birahi sehingga yang terjadi salah satunya akan mengejar-ngejar dan menyerang lawan jenisnya.
Solusinya segera tangkap dan masukkan lagi Kacer yang berperilaku agresif tersebut ke dalam kandang hariannya, kemudian kurangi pemberian ekstra foodingnya terutama pemberian ulat hongkong (UH) pada Kacer yang berperilaku agresif. Sedangkan untuk Kacer yang dikejar-kejar (kurang birahi), tambahkan porsi pemberian ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto untuk meningkatkan birahinya. Lakukan proses ini selama beberapa hari sampai kedua calon indukan Kacer mau berjodoh.
Jika cara yang pertama sudah dilakukan tapi kedua calon indukan Kacer tetap masih saling kejar-kejaran dan saling menyerang, bisa juga penyebabnya karena usia salah satu calon indukan Kacer masih terlalu muda dan belum waktunya kawin.
Jika itu yang terjadi, sebaiknya ganti calon indukan yang selalu dikejar-kejar atau diserang dengan indukan lain yang sudah siap kawin (sudah birahi), kemudian ulangi proses perjodohan dari awal lagi sampai Kacer mau berjodoh.
Selama Kacer betina belum bertelur sebaiknya terus di awasi karena banyak kejadian dimana Kacer betina mati karena diserang Kacer jantan yang over emosi atau bisa juga sebaliknya.
• Pemberian pakan
Selain kandang penangkaran yang nyaman, indukan yang berkualitas, serta proses penjodohan yang tepat, pemberian pakan juga merupakan faktor penting untuk keberhasilan ternak Kacer.
Ketika diternakkan, Kacer harus mendapatkan asupan pakan yang mengandung protein tinggi sebagai sumber nutrisi saat proses perkawinan, bertelur, mengerami dan meloloh piyik/anakannya. Berikan full pakan hidup seperti jangkrik, belalang, kroto, ulat hongkong, dan ulat kandang.
• Proses pengeraman telur
(Kacer betina mengerami telurnya) |
Ketika indukan Kacer betina sudah bertelur dan mengerami telurnya, usahakan agar burung tidak terganggu agar telur-telurnya yang biasanya berjumlah 3 - 4 butir bisa menetas semua. Biasanya telur Kacer akan menetas sekitar 14 hari setelah di erami.
(Telur Burung Kacer) |
Setelah menetas, piyik/anakan Kacer bisa dibiarkan diloloh oleh induknya atau bisa juga di ambil dan diloloh sendiri setelah berusia 10 hari.
(Anakan/piyik burung Kacer) |
Anakan Kacer bisa diloloh dengan voer basah yang dicampur dengan kroto atau potongan perut jangkrik. Tujuannya agar nantinya anakan Kacer tersebut terbiasa mengkonsumsi voer dan juga untuk mempercepat pertumbuhannya.
Baca juga:
Demikian informasi tentang cara beternak Kacer yang benar agar cepat produk. Untuk informasi lain seputar burung Kacer, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih