Thursday, September 12, 2019

Cara merawat piyik burung Perkutut liar

(Ilustrasi piyik burung Perkutut liar)

Terkadang ketika menemukan sarang burung Perkutut liar, kita tidak tahu apakah anakan/piyik Perkutut tersebut sudah cukup besar atau baru berusia beberapa hari. Tapi kerena sudah terlanjur di ambil, maka mau tidak mau piyik Perkutut tersebut harus kita rawat karena jika telah tersentuh tangan Manusia, induk Perkutut biasanya tidak akan mau lagi mengurusnya, apalagi jika kondisi sarangnya sudah tidak utuh seperti semula.

Anakan/piyik Perkutut yang baru berusia beberapa hari, organ tubuhnya masih sangat lemah dan belum aktif bergerak. Oleh kerena itu, kita harus benar-benar merawatnya dengan telaten dan hati-hati agar bisa bertahan hidup.

Hal terpenting yang harus diperhatikan agar piyik burung Perkutut bisa bertahan hidup adalah dengan memberikan asupan pakan yang cukup dan berkualitas. Tapi masalahnya piyik yang masih berusia beberapa hari belum bisa makan sendiri karena seharusnya masih diloloh oleh induknya.

Oleh karena itu, kita harus telaten untuk memberikan pakan pada piyik Perkurut tersebut dengan cara melolohnya.

Berikut ini cara meloloh piyik Perkutut:

• Menggunakan suntikan

Untuk piyik yang baru menetas atau yang masih berusia beberapa hari sebaiknya diberikan pakan yang lembut, seperti bubur bayi atau voer halus dicampur air.

Sebelum mulai di spet, berikan air minum dengan cara diteteskan pada paruhnya beberapa tetes untuk membasahi tenggorokannya agar ketika diloloh burung tidak tersedak.

Gunakan alat suntik tanpa jarum ukuran 50 cc untuk meloloh anakan Perkutut. Masukkan ujung suntikan ke dalam paruh piyik Perkutut dengan agak ditekan dan harus dengan cepat agar piyik dapat segera menelan makanan dengan refleks alaminya.

Agar semua bubur masuk dengan efektif, penyepetan dilakukan dengan cara masuk dari sisi sebelah kiri paruh dan segera bergeser ke sebelah kanan paruh pada saat mulai memompa suntikan kedalam kerongkongan anakan/piyik Perkutut.

Lakukan dengan hati-hati dan jangan terlalu cepat karena dapat menyebabkan piyik Perkutut tersedak. Tapi ada juga anakan burung yang agresif saat disuapi terlalu lambat yang menyebabkan makanannya tumpah.

Setelah selesai digunakan, segera cuci bersih suntikannya agar tetap steril ketika digunakan lagi. Cara meloloh anakan Perkutut menggunakan suntikan ini akan mendorong refleks menelan alami, sehingga nantinya akan membuat burung lebih mudah menelan ketika sudah bisa makan sendiri.

• Menggunakan Crop Tube (suntikan tembolok)

Dengan metode ini, makanan akan langsung masuk ke dalam tembolok burung karena suntikan ini memiliki ujung yang panjang sehingga makanan bisa langsung masuk kedalam tembolok burung.

Cara penggunaan suntikan ini juga disarankan agar masuk dari sisi sebelah kiri paruh dan segera bergeser ke sebelah kanan. Tapi metode ini tidak disarankan untuk pemula/yang belum berpengalaman karena dapat mengakibatkan tembolok luka.

Untuk piyik Perkutut yang baru menetas membutuhkan makanan yang lebih encer, sehingga perlu diberikan pakan lebih sering.

Pada umur satu minggu pertama, piyik Perkutut diloloh setiap dua jam sekali. Dan setelah berumur lebih dari seninggu, makanannya dibuat lebih kental dan jarak pemberiannya cukup 4 - 5 jam saja. Tapi parameter yang paling tepat untuk menentukan frekuensi pemberian pakan adalah saat tembolok burung sudah kosong. Prinsipnya tembolok burung harus sudah kosong sebelum diberi makan lagi.

Setelah selesai diloloh, semua sisa makanan yang menempel diparuh burung dan bulu-bulunya harus dibersihkan dengan kain basah atau tissue.

Karena bulu-bulunya belum tumbuh sempurna, sebaiknya pada malam hari diberikan bolam lampu 5 watt didalam kandangnya sebagai penghangat agar piyik Perkutut tidak kedinginan.

Setelah berumur dua minggu anakan/piyik Perkutut sudah mulai aktif bergerak melompat-lompat dan mengepak-ngepakkan sayapnya serta sudah bisa bertengger ditangkringan.

Pada usia 2 minggu makanannya sudah bisa diganti dengan makanan padat seperti voer dan milet. Pemberiannya bisa tetap dispetkan menggunakan suntikan atau menggunakan kain yang dilubangi.

Setelah berumur tiga minggu, anakan/piyik Perkutut sudah semakin aktif dan sering mengepakkan sayapnya untuk belajar terbang. Bulu-bulunya juga sudah mulai menutup sempurna.

Pada umur empat minggu, anakan/piyik Perkutut sudah mulai bisa terbang meskipun belum sempurna, dan sudah mulai bisa makan sendiri.

Baca juga:




Demikian informasi tentang cara merawat piyik burung Perkutut liar. Untuk informasi lain seputar burung Perkutut, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih