Wednesday, January 9, 2019

Umbaran, Perlu Gak Sih Untuk Burung Kicauan ?


Artikel kali ini memang hanya bersifat sharing saja karena jika dicari mana benar dan salahnya berdebat tujuh hari tujuh malampun tidak akan selesai. Umbaran. Ya, umbaran memang menjadi bahan perdebatan yang "panas" di kalangan kicaumania.

Banyak yang beranggapan bahwa umbaran dapat membuat nafas burung menjadi lebih panjang dan badanpun menjadi lebih porposional. Burung juga jadi memiliki daya tahan yang lebih prima serta kuat bermain dalam bersesi sesi lomba burung.

Pengumbaran masih menjadi pro kontra di kalangan kicaumania terutama para pelomba.

Namun tak sedikit juga yang mengganggap umbaran hanya mengajari burung menjadi petinju ulung bukan penyanyi handal. Burung menjadi sensitif terhadap gerakan tangan perawat maupun orang lain. Tak sampai hanya disitu, banyak yang beranggapan bahwa umbaran hanya membuat pemilik mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kandang umbaran. Ya kita tau sendiri jika umbaran yang bagus memiliki harga yang bagus juga. Lebih lebih juga membuat pemilik ribet harus membuat mau terbang kesana kemari dalam kandang umbaran tersebut.

Pemilik burung yang melakukan pemgumbaran terhadap gaco kesayanganyapun harus punya waktu luang lebih terutama untuk menggodanya baik dengan tangan ataupun dengan kerodong agar burung mau terbang bolak balik dalam kandang umbaran. Nah, kalau masih ngekos bukankah penempatannya juga menjadi masalah tersendiri ? Hehehhe.

Itulah beberapa anggapan beberapa orang terhadap pengumbaran untuk burung kicauan. Lalu apakah sebaiknya melakukan umbaran atau tidak ? Menurut saya ya kembali lagi pada burung kicauan anda masing masing. Penyanyi memang tak berolahraga secara berlebihan. Namun jika tidak berolahraga sama sekali juga tidak baik bukan untuk kesehatan. Nah, jika tujuan olahraganya untuk mencari kebugaran fisik tentu tidak salah bukan jika hal tersebut dilakukan oleh seorang penyanyi ? Dan saya rasa banyak juga penyanyi yang gemar berolahraga. Itu untuk penyanyi. Masalahnya kan ini bukan penyanyi. Hehehhee.

Namun jika burung memiliki kesehatan fisik yang baik bukan tidak mungkin akan menambah baik frekuensi, variasi maupun intensitas burung kicauan untuk berkicau.

Kandang umbaranpun memiliki banyak variasi bahkan ada yang bisa diatur panjang pendeknya.
Umbaran tentu memiliki efek positif maupun negatif seperti yang saya jelaskan di awal tulisan ini. Yang mungkin juga menjadi anggapan dari kita semua terhadap terhadap perlu tidaknya umbaran untuk burung kicauan.

Dari beberapa artikel yang pernah saya baca ada beberapa burung jawara baik sekedar even regional maupun nasional yang memakai umbaran. Baik hanya beberapa hari saja seminggu maupun full setiap harinya untuk rawatan harian. Namun tak sedikit juga yang tak pernah menginjakkan kakinya di kandang umbaran. Namun juga memiliki sederet prestasi gemilang.

Atas dasar artikel artikel yang pernah saya baca dan secuil pengalaman sendiri maka saya menyimpulkan bahwa baik tidaknya umbaran tergantung pada karakter dan kondisi burung itu sendiri. Jadi tiap individu burung bisa saja membutuhkan umbaran setiap hari, beberapa hari saja atau bahkan tidak sama sekali.

Berikut beberapa kondisi burung yang menurut saya membutuhkan dan tidak membutuhkan umbaran. Lagi lagi hanya menurut saya jadi tidak mengatakan seharusnya.

Kondisi burung yang Membutuhkan Umbaran

1. Burung yang mengalami obesitas atau kegemukan. Burung yang gemuk butuh umbaran untuk membuat badannya terlihat purposional atau ideal. Namun pengaturan pakan (kalau manusia adalah diet) dan aktifitas mandi jemur juga memegang kendali dalam menurunkan bobot tubuhnya.

Pengumbaran memang diperlukan sebagian burung terutama yang mengalami obesitas atau kegemukan.
2. Burung yang lahir di penangkaran yang menggunakan kandang kecil maupun kandang besar namun diloloh oleh penangkar. Burung muda dalam kondisi ini membutuhkan umbaran untuk melatih otot otot sayap dan pertumbuhannya menjadi maksimal. Jadi tidak loyo karena tak pernah olah raga sejak kecil. Namun pengumbaran dalam tahap ini juga perlu dibatasi dan bertahap. Perhatikan juga umur burung saat mengumbarnya agar burung yang diumbar tidak terlalu kecil. Pengumbarannyapun tak perlu ekstrim hanya agar dia sempat berolahraga.

3. Burung yang baru selesai mabung atau ganti bulu. Pengumbaran yang dilakukan pada masa ini adalah untuk melatih mengembalikan stamina burung yang lebih banyak beristirahat saat mabung juga untuk memaksimalkan pertumbuhan bulu. maksud memaksimalkan disini adalah untuk membuat bulu bulu baru terbiasa digerak dan digunakan. Agar bulu dapat tumbuh dan kering maksimal mandi jemur juga sangat berpengaruh. Bisa juga membakar (entah lemak itu bisa terbakar atau tidak. Hehehe.) lemak yang mungkin tertimbun karena lebih banyak diam namun mendapat asupan pakan lebih saat mabung.

4. Burung yang baru atau sudah pulih dari sakit. Sama seperti pengumbaran setelah mabung pengumbaran pada masa ini juga memiliki efek dan kegunaan yang sama. Terutama pemulihan stamina pasca sakit. Namun jangan diumbar terlalu ekstrim juga.

5. Burung yang terlalu jinak atau manja. Burung dalam kondisi seperti ini biasanya malas untuk berkicau atau hanya berkicau saat bertemu pemilik dan butuh pakan. Kicauannya juga lebih banyak monoton atau mengulang lagu yang sama. Pengumbaran pada tahap ini bertujuan untuk mengembalikan sifat alami burung terutama burung burung petarung sejati seperti murai batu dan kacer. Sejatinya burung apapun yang bersifat manja kurang baik.

Burung yang terlalu jinakpun apalagi cenderung manja sebaiknya diumbar.

Burung yang Tidak Perlu Pengumbaran

1. Burung bakalan yang baru atau sedang dilatih makan voer. Burung bakalan sangat rentan stress jadi pengumbaran pada masa ini hanya akan menambah stressnya. Jadi sebaiknya sesi pengumbaran ditunda jadi fokus untuk melatih makan voer saja. Cara melatih burung makan voerpun sudah pernah saya tulis sebelumnya.

2. Burung bakalan yang masih giras atau sedang dijinakkan. Hal ini akan membantu burung giras menjadi lebih giras. Hehehe. Jadi burung yang belum jinak tidak perlu diumbar. Anda bisa mencoba menjinakkannya dengan cara yang pernah saya tulis pada artikel sebelumnya.

3. Burung yang sudah jawara dan stabil dalam lomba. Nah kalau burung anda sudah sering juara dalam lomba burung atau sekedar latber namun tak pernah diumbar maka jangan sekali kali iseng memasukkannya di kandang umbaran. Meskipun ada diberitahu bahwa burung teman anda jadi tambah guaaaccooorrr dan stabil di lomba setelah diumbar. Ingat, karakter burung jelas berbeda beda. Mungkin juga performa bisa berubah namun arah perubahannyalah yang susah di tebak. Jadi menurut saya hal tersebut terlalu beresiko. Lain lagi jika burung anda mengalami macet bunyi atau jatuh mentalnya setelah bertarung. Ketika sudah seabrek cara dicoba namun belum berhasil maka pengumbaran bisa anda coba meskipun belum tentu berhasil atau gagal.

4. Burung yang sedang dalam masa mabung atau ganti bulu. Pada masa ini sebaiknya burung diistirahatkan secara total dan menjalami perawatan mabung. Meskipun sebelumnya burung anda rutin di umbaran namun ketika mengalami mabung sesi tersebut sebaiknya ditunda.

Sebaiknya jangan mengumbar burung yang sedang menjalani proses mabung atau ganti bulu.

5. Burung yang sedang disiapkan untuk lomba maupun latber. Hal ini bisa dilakukan mulai H-3 tergantung kondisi burung. Dengan anggapan bahwa vurung memerlukan ernegi dan istirahat yang cukup sebelum "bertarung" di arena lomba. Hal ini tidak mutlak tapi kebanyakan perawat burung menghentikan pengumbaran pada hari hari menjelang lomba.

Itulah pemikiran saya tentang perlu tidaknya umbaran untuk burung kicauan. Hal ini kembali lagi kepada karakter masing masing burung. Jika anda ingin mengumbar burung yang tidak pernah diumbar ataupun menghentikan pengumbaran burung yang sudah terbiasa diumbar maka perhatikanlah perubahan yang terjadi. Maka dengan begitu anda akan tau settingan (terutama tentang pengumbaran) yang paling tepat untuk anda terapkan pada burung kicauan kesayangan anda

Selamat mencoba dan bereksperimen. Semoga bermanfaat.