Usaha budidaya burung puyuh petelur merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan, pasalnya permintaan telur puyuh dipasaran cukup tinggi namun stok dari peternak masih sangat minim.
Selain dimanfaatkan telurnya, burung puyuh juga bisa dimanfaatkan dagingnya setelah tidak produktif lagi. Rasa daging burung puyuh yang gurih dan manis bisa dimasak menjadi berbagai jenis masakan lezat. Jadi, kita bisa mendapatkan keuntungan lebih, yaitu dari penjualan telur-telur yang dihasilkan selama burung puyuh masih produktif dan dari penjualan burung puyuh yang sudah tidak produktif lagi.
Apalagi sekarang ini burung puyuh jantan sedang naik daun dan banyak dipelihara untuk digantang atau dilombakan. Tentu saja fenomena ini bisa memberikan penghasilan tambahan dengan menjual puyuh-puyuh jantan yang sudah rajin bunyi (gacor) dengan harga yang lebih tinggi dari harga puyuh pedaging.
Berdasarkan data permintaan pasar, angka permintaan telur puyuh semakin meningkat, sedangkan ketersediaan telur puyuh dipasaran masih sangat sedikit. Oleh karena itu, usaha ternak puyuh merupakan usaha yang sangat potensial.
Jika kita tinjau dari harga telur puyuh, kedepannya cenderung akan terus mengalami peningkatan. Apalagi selain bisa menjual telurnya, kita juga bisa menjual burung puyuh yang sudah tidak produktif.
Jika kita bisa ternak puyuh secara konsisten, maka peluang kerja sama dengan para pengusaha kuliner semakin terbuka dan bisa semakin meningkatkan omset penjualan.
Tidak hanya telur dan dagingnya saja, kotoran puyuh juga bisa kita manfaatkan untuk pupuk kandang bahkan bisa dijadikan sebagai pakan ikan, karena di dalam kotoran puyuh terkandung nilai crude protein yang cukup tinggi.
Ternak burung puyuh bisa dilakukan di belakang rumah atau pekarangan rumah karena tidak membutuhkan lahan yang luas.
Perbandingannya jika untuk ternak ayam dengan jumlah 1000 ekor membutuhkan luas lahan sekitar 100 m². Sedangkan untuk ternak puyuh dengan jumlah 1000 ekor, hanya memerlukan lahan sekitar 12 m² saja. Dan yang paling penting adalah sampai saat ini belum ada monopoli pasar pada perdagangan puyuh, sehingga kita bisa lebih leluasa mencari pasar potensial.
Berikut ini beberapa tahapan dalam beternak burung puyuh:
Sebelum kita mulai membuat kandang untuk ternak puyuh, sebaiknya kita pastikan terlebih dulu situasi lingkungan yang akan kita gunakan untuk beternak puyuh. Usahakan mencari lokasi yang tidak terlalu berisik untuk mencegah agar burung puyuh tidak mengalami stress yang dapat mempengaruhi produksi telurnya.
Selain lokasi yang tenang, letaknya juga harus mudah dijangkau untuk mempermudah masuknya transportasi ke lokasi peternakan. Untuk ternak puyuh skala besar, sebaiknya memilih lokasi yang jauh dari pemukiman warga, karena bau kotorannya yang cukup menyengat akan mengganggu kenyamanan warga disekitar kandang ternak. Selain itu suara puyuh jantan yang cukup berisik pada malam hari juga bisa mengganggu warga sekitar kandang ternak.
Kandang ternak untuk burung puyuh sebaiknya menggunakan model panggung untuk memudahkan dalam membersihkan kotorannya. Kandang ternak puyuh juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik agar burung puyuh yang menempatinya terbebas dari serangan penyakit.
Kandang ternak puyuh yang ideal harus memiliki temperatur suhu antara 20-25°C dengan tingkat kelembaban sekitar 30-80% (Hangat). Caranya dengan memberikan penerangan menggunakan bolam lampu 25-40 watt pada siang hari, dan pada malam hari menggunakan bolam lampu 40-60 watt. Walaupun sudah diberikan lampu, tapi sinar matahari harus tetap bisa masuk kedalam kandang ternak puyuh.
Ada 2 jenis kandang ternak puyuh, yaitu sistem sangkar (batere) dan sistem litter (lantai sekam). Untuk ukuran 1 m² bisa ditempatu anakan puyuh sekitar 90-100 ekor. Setelah anakan puyuh berusia 10 hari sebaiknya jumlah anak puyuh dikurangi menjadi 60 ekor sampai berakhir masa anakan. Selanjutnya kandang yang berukuran 1 m² tersebut sebaiknya ditempati 40 ekor puyuh dewasa sampai masuk masa bertelur.
Berikut ini beberapa jenis kandang sesuai tahapan dalam beternak puyuh petelur:
• Kandang induk pembibitan
Kandang ini berfungsi sebagai tempat indukan puyuh untuk pembibitan. Kandang ini sangat mempengaruhi hasil produktifitas dan kualitas dari telur puyuh.
Seseuaikan ukuran kandang yang akan dibuat dengan jumlah indukan puyuh yang akan dipelihara. Kandang puyuh yang ideal untuk pembibitan yaitu untuk 1 ekor puyuh dewasa dengan luas kandang 200 cm²
• Kandang untuk indukan petelur
Kandang ini diperuntukkan khusus bagi indukan yang menghasilkan telur untuk dijual. Kandang ini memiliki ukuran yang sama dengan jenis kandang untuk induk pembibitan, tapi kita bisa mengisinya dengan lebih banyak puyuh petelur.
• Kandang untuk anakan puyuh
Kandang ini khusus untuk memelihara anakan puyuh yang berusia 1 hari sampai 3 minggu. Untuk jenis kandang ini sebaiknya menggunakan penghangat ruangan untuk menjaga suhu tubuh anakan puyuh agar tetap hangat.
Ukuran kandang untuk anakan puyuh idealnya yaitu PxLxT panjang 100 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 40 cm dengan ketinggian kaki kandang 50 cm. Ukuran kandang tersebut dapat menampung sekitar 90-100 anakan puyuh.
• Kandang untuk puyuh usia 3-6 minggu
Jenis kandang puyuh yang terakhir adalah untuk puyuh yang berusia 3 -6 minggu. Ukuran, bentuk dan kapasitasnya sama dengan jenis kandang untuk indukan petelur. Umunya kandang jenis ini alasmya dibuat dari kawat ram.
Dalam pembuatan kandang puyuh, pastikan juga untuk memberikan perlengkapan pendukung seperti tempat pakan dan minum, tempat bertelur sampai tempat obat-obatan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
• Persiapan bibit puyuh
Beternak burung puyuh memang bisa dibilang cukup mudah, ringan dan tidak membutuhkan modal terlalu beaar, namun setiap usaha apapun termasuk ternak puyuh pasti ada resiko kegagalan. Oleh sebap itu kita harus teliti dan jeli dalam memulai usaha ternak burung puyuh terutama saat membeli bibit burung puyuh/DOQ.
Bibit puyuh/DOQ merupakan sebuah permulaan dan sekaligus sebuah pondasi usaha peternakan burung puyuh, jadi salam memilih bibit puyuh harus betul-betul selektif, sebap jika dari awal sudah salah dalam memebeli bibit puyuh, maka keuntungan yang akan didapat nantinya tidak akan maksimal.
Adapun ciri-ciri bibit puyuh yang baik dan unggul antara lain:
• Berat tubuh bibit puyuh minimal 8 gram.
• Perut bibit puyuh tidak kembung.
• Tidak terdapat luka atau memar pada tubuhnya.
• Bebas dari penyakit terutama penyakit pullorum, jamur dan omphalitis.
• Berasal dari indukan yang baik (unggul).
• Bulunya panjang, mengembang, cerah, penuh dan tidak kusam.
• Ukuran tubuh bibit puyuh seragam (tidak besar kecil).
• Pusar tertutup sempurna dan kering.
• Mata bersih dan cerah.
• Kloakannya bersih, tidak ada kotoran yang menempel.
• Aktif dan lincah bergerak dan nafsu makannya besar.
• Tidak terdapat cacat fisik.
• Kaki tampak mengkilat besar dan tidak kering.
• Perawatan puyuh
Setelah kandang disiapkan dan sudah di isi bibit puyuh, langkah selanjutnya adalah perawatan agar usaha ternak puyuh yang kita lakukan bisa optimal.
Berikut ini perawatan burung puyuh yang harus dilakukan:
- Kebersihan kandang
Pertama yang harus dilakukan adalah rutin membersihkan kandang ternak puyuh untuk mencegah timbulnya penyakit dan sebaiknya lakukan vaksinasi pada periode waktu tertentu.
- Pengontrolan penyakit
Perawatan puyuh selanjutnya adalah mengendalikan penyakit. Kita perlu melakukan pengontrolan terhadapt puyuh secara berkala agar terhindar dari serangan penyakit.
Segera lakukan pengobatan pada puyuh yang sakit sesuai dengan anjuran dinas peternakan atau penyuluh setempat.
- Pemberian pakan
Puyuh bisa diberikan pakan berupa pelet atau remah-remah serta bentuk tepung, sebaiknya anak puyuh diberikan pakan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Sedangkan untuk puyuh dewasa dan remaja diberikan satu kali sehari saja yaitu pada waktu pagi hari. Pemberian minum anak puyuh bisa dilakukan sepanjang hari.
Untuk air minumnya bisa diberikan tanpa batas agar bisa minum setiap saat. Ganti air minum setiap hari dengan yang baru agar tidak tercemar bibit penyakit.
- Pemberian vaksinasi
Burung puyuh juga perlu diberikan vaksin agar memiliki daya tahan yang kuat terhadap serangan penyakit.
Pemberian vaksin sebaiknya dilakukan pada usia 4-7 hari dengan dosis setengah dari jumlah dosis untuk ayam.
Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau bisa menggunakan air minum (peroral).
• Perawatan masa bertelur
Setelah puyuh dirawat selama 6 minggu sebaiknya pisahkan antara puyuh jantan dan betina.
Untuk ternak puyuh petelur, tindakan yang baik adalah hanya menempatkan burung puyuh betina dalam satu kandang. Alasannya, telur puyuh yang tidak mengandung benih (tidak dibuahi) tidak mudah busuk dibandingkan telur yang mengandung benih (dibuahi).
Tapi jika bertujuan untuk menghasilkan telur tetas juga, kita dapat mencampur pejantan dan betina dalam satu kandang. Perbandingan yang ideal antara burung puyuh jantan dan betina adalah 1:3 (1 ekor pejantan dengan 3 ekor betina).
• Masa pemanenan
Untuk memanen telur pyuh sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum puyuh diberi pakan (sekitar jam 06.00 pagi). Pisahkan telur yang retak, dan sortir telur yang utuh berdasarkan ukurannya.
Baca juga:
Cara beternak jangkrik untuk pemula agar berhasil
Cara beternak entok yang benar agar cepat besar
Cara yang benar dalam beternak bebek petelur didalam kandang
Demikian informasi tentang "Panduan lengkap cara beternak burung puyuh petelur yang benar". Untuk informasi lain seputar burung puyuh, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih